Kali ini saya ingin menulis sesuatu yang beda, terinspirasi oleh perasaan seorang perempuan yang langka dimata saya, langka karena diusianya yang baru seperempat abad dia mampu melepaskan manis dan nikmatnya dunia, langka karena akhirat menjadi tujuannya dimana teman teman seusianya sedang sibuk pacaran, cari calon suami, dan yang ia lakukan adalah mengesampingkan cinta seorang jejaka karena ALLAH, langka tapi nyata
I have to leave him for the sake of ALLAH, begitu katanya, bukan karena tidak mencintai sang jejaka, atau menolak kehadiran cinta yang begitu indah dihati tapi semata mata karena sang gadis takut cintanya kepada ALLAH terganggu hingga memberi ruang kepada cinta selain ALLAH
Kemudian saya teringat ucapan sahabat saya yang lain “De, gue mau mencintai perempuan yang solehah yang bisa mendekatkan gue kepada ALLAH“ jujur saya tidak setuju dengan pernyataan ini, karena buat saya mendekat kepada ALLAH itu hukumnya utama, persoalan apakah kemudian saya akan diberi pasangan yang soleh atau tidak itu mutlak hak ALLAH, karena kalau saya sudah memperolah cinta ALLAH maka pastilah ALLAH akan menitipkan saya pada kekasihnya yang lain, perempuan yang baik untuk lelaki yang baik dan sebaliknya, itu janji ALLAH dan ALLAH tidak pernah ingkar janji